Senin, 21 Desember 2009

Hari Raya Qurban, Tahun Baru Islam : Renungan Kecil

18 Desember 2009 – harinya Jum’at, tanggalnya merah, tapi saya nggak libur. Tanggalnya merah karena di kalender tertulis di hari itu merupakan tahun baru Islam. Dan saya nggak libur karena harus tetep dines nyangkul buat nyari nafkah keluarga, hiks! Tapi nggak mengapa, karena buat saya momen agama harus tetap diisi dengan ibadah, dan bekerja merupakan ibadah kan? Oleh karena itu saya sebagai anggota BP7 sangat menikmati berangkat pagi pulang petang saya. BP7? Yup! Berangkat Pagi-Pagi Pulang Petang Penghasilan Pas-Pasan! Tapi bukan istilah konyol itu yang ingin saya posting kali ini. Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis hal yang sifatnya agamis, walaupun saya bukan orang agamis alias agak bau amis, jiaah….. plesetan lagi!


Baru kurang lebih sebulan yang lalu keluarga saya menyerahkan kambing ke mesjid buat disembelih dalam rangka hari raya kurban (alhamdullilah!). Ada cerita konyol di waktu lebaran kambing tempo hari itu. Sampai waktu saya duduk di mesjid untuk sholat idhul qurban saya belum tahu kalau keluarga saya mengorbankan seekor kambing. Baru ketika pengurus mesjid menyebut nama istri saya sebagai salah seoarang donatur kambing (saya sholat di mesjid kampung istri) saya sempet bengong, wah my darling bikin kejutan rupanya! Sehabis sholat istri saya cuma senyam-senyum! Ah ono-ono wae!
1 bulanan berikutnya umat Islam sudah memperingati hari besar lainnya yaitu tahun baru Islam itu tadi. Kalau dimaknai secara hakiki (halaah!) peringatan dua hari besar Islam itu sangatlah erat berhubungan. Setiap tahun baru Islam selalu dimaknai dengan perubahan ke arah yang lebih baik, dan perubahan yang lebih baik itu pasti membutuhkan pengorbanan. Masuk akal kan? Mengenai perubahan ke arah yang lebih baik itu, saya sering bertanya kepada diri saya sendiri, sudah seberapa banyak diri saya berubah. Perubahan dalam hal apa? Dulu saya belum punya akun facebook sekarang sudah punya, dulu saya nggak punya blog sekarang sudah punya, dulu saya belum punya motor sekarang sudah punya. Apakah perubahan dalam hal kepemilikan seperti itu pantas untuk dimaknai sebagai perubahan yang lebih baik? Bisa saja, asalkan akun facebooknya dipakai buat hal-hal yang baik, blognya diisi tulisan yang baik-baik, dan motornya dipakai untuk bepergian ke tempat dengan tujuan yang baik-baik pula. Masuk akal lagi nggak ya? Tapi perubahan dalam hal kepemilikian alias harta seperti itu, kata orang bijak bukanlah yang hakiki. Perubahan dalam ibadah, amal perbuatan, tingkah laku dan kesopanan ke arah yang lebih baik itulah yang diharapkan. So, setelah tahun baru ini, sholat kudu lebih rajin dan khusu’, ngaji lebih deres, amal dan shodaqoh harus lebih kenceng, jadi orang harus lebih penyabar gak mudah terprovokasi, lebih sayang keluarga, jangan selingkuh, jangan korupsi, jangan ngegosip, jangan mudah marah, mudah memaafkan, dan lain-lain, dan lain-lain….. Susah ya? Sepertinya begitu.

Awali Tahun Baru Dengan Senyum, Raih Yang Baik-Baik Saja...

Waktu saya mengetik untuk postingan ini, tahun baru Islam sudah bergulir 2 hari. Perubahan yang diharapkan banyak orang masih menjadi tanda tanya. Di tipi, laporan kekerasan dan ketidakadilan masih terus bergulir, tayangan gosip makin marak. Sedangkan sebagai seorang biker, saya melihat di jalanan kota, pengamen dan pengemis makin banyak. Tapi ya mungkin itulah pengorbanan, pengorbanan kita semua agar kita harus tetap bersabar, bersabar dan bersabar. Karena Allah bersama orang-orang yang sabar. Saya masih yakin, masih banyak orang baik di dunia ini. Kemarin saat saya kopdar dengan komunitas motor saya, masih banyak para biker yang merogoh kocek pribadinya guna menjadi donatur bagi penderita thalasemia. Nah, para biker penyumbang itu kan berarti orang baik kan? Karena mereka masih peduli dengan sesamanya.
Nah, sebagai penutup(ini buat saya pribadi lo, kalau mau ditiru juga boleh), tetaplah terus berbuat baik, teruslah berusaha dengan jalan yang baik, teruslah bekerja dengan cara yang baik (dan halal). Mulailah segala sesuatunya dengan yang baik,insya Allah akan berakhir dengan kebaikan pula, wassalam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar