Sabtu, 28 April 2012

Rafting di Kalibaru


Jalur menantang Kalibaru, libaaasssss..........!!



Setelah tertunda berapa kali, akhirnya sayapun bisa memenuhi ajakan seorang teman untuk ber-rafting ria. Rafting? Ya aktifitas yang kata orang penuh tantangan dan memicu adrenalin ini memang sudah beberapa kali diutarakan oleh Brank, teman saya itu. Brank, teman saya di HTML Bogor ini memang seorang petualang dan pecinta alam sejati. Sejak masa mudanya, hobby-nya memang menjelajah, ya mirip-mirip si Bolang gitu deh, he.. he... Gunung dan sungai adalah sahabatnya. Ini memang bakal menjadi pengalaman rafting saya yang pertama. Jadi ingat “fafting bohong-bohongan” saya semasa kecil yang hanya menggunakan batang pohon pisang atau karet ban. Itupun harus rebutan dengan teman-teman lainnya. Cuma rafting kali ini jelas lebih keren, bergengsi dan lebih “beradab” karena menggunakan seperangkat teknologi canggih buatan manusia bernama perahu karet, dayung, helm dan pelampung.

Rabu, 25 April 2012

Indonesian Expressions

Acara pembukaan pameran "Indonesian Expressions" di Hotel Diamond, Manila, sang seniman, Anin Baroto didampingi DCM KBRI Manila, Sritomo Wirodiharjo dan bebeapa sahabat.


Ini adalah tulisan saya yang ke 3 mengenai Wayang Wahyu dan Anin Baroto, tulisan sebelumnya bisa dibaca di sini dan di sini. Kata pertama yang terbesit dalam pikiran saya saat mulai menulis adalah the culture is continuing. Ya, ternyata perjalanan karya-karya Anin Baroto masih terus berjalan. Pameran demi pameran terus berlangsung menyusuri satu demi satu kota-kota di Phillipina. Mulai dari kampus Universitas Santo Tomas di Manila, Vigan City (Ilocos Sur), Pasay City dan terakhir di Intramuros dan Diamond Hotel (Manila). Pameran di Universitas Santo Tomas pernah saya tulis sebelumnya. Kali ini saya akan mengulas secara singkat ke-4 pameran sesudahnya. Sumber saya dapatkan langsung dari sang seniman, Bapak Anin Baroto yang mengenalkan Wayang Wahyu ke publik Phillipina. Kami bertemu di rumahnya, di kawasan Cibubur, sehari setelah beliau kembali dari Phillipina. Dengan bangga seniman yang bernama lengkap Baroto Murti Anindito ini menceritakan pengalamannya selama pameran di Phillipina. Kebanggaan sang seniman sangatlah wajar mengingat begitu dihargainya budaya bangsa Indonesia di Phillipina, tempat sang seniman memperoleh kelulusan dengan predikat cum laude ini.

Minggu, 08 April 2012

Ka Bandung, euy!

 Untuuung..... lu udah punah rex......


Setelah sekian lama tidak jalan-jalan ke Bandung, mendadak saya diminta untuk pergi ke sana guna keperluan survey wisata. Biasa, mensurvey beberapa tempat yang bisa menjadi tujuan fieldtrip murid-murid saya. Wah, pucuk dicinta ulampun tiba. Ada 3 tempat yang bakal disurvey yaitu Kampung Gajah, Sapulidi dan musium Geologi. Buat yang suka jalan-jalan ke tempat wisata barangkali sudah tidak asing dengan ketiga nama tersebut, tidak seperti saya yang hanya tahu lewat cerita teman-teman saja. Bertiga dengan Ms. Ann dan Mr. Mike serta satu lagi mas Wawan, driver kami, tepat pada 08.00 pagi kami pun meninggalkan Cibubur, langsung lempeng memasuki tol Cipularang. Perjalanan sangat lancar, maklum bukan hari libur atau week end. Jam 10-an kami sudah berada di Bandung dan langsung mengudak lokasi Kampung Gajah. Dari terusan Pasteur belok kiri menyusuri jalan Sukajadi, jalan Setiabudi bablas memasuki arah Lembang. Di jalan Sersan Bajuri kami belok kiri dan mata pun langsung rajin melongok kanan kiri. Beberapa kali kami bertanya kepada orang-orang di pinggir jalan dimana Kampung Gajah berada.

Kuda Putih dan Pasir Mukti

Green zone, Pasir Mukti


Judul postingan saya kali ini apakah bermakna saya berjalan-jalan menaiki si kuda putih di area wisata Pasir Mukti? Gak lah, selain di Pasir Mukti emang nggak ada kuda, kuda putih di sini adalah White Horse, perusahaan bus langganan sekolah saya. Ya, beberapa waktu yang lalu, sebuah undangan jalan-jalan di Pasir Mukti sampai ke sekolah saya. White Horse-lah si pengirim undangan. Yang diundang adalah guru-guru di sekolah-sekolah di sekitaran Jabotabek yang biasa menggunakan jasa White Horse. Setiap sekolah mendapat jatah 3 guru. Satu nama langsung teringat di benak saya, bu Fitri. Ibu yang satu inilah contact person saya jika menelpon White Horse guna pemesanan bus. Di reservasi berikutnya, sayapun merayu bu Fitri agar menambah quota peserta dari sekolah, yang semula 3 orang menjadi 6 orang. 3 orang mewakili SD dan 3 orang mewakili TK. Dan akhirnya berhasil, he.. he..