Minggu, 08 September 2013

Rafting Sungai Cianten Bogor

Dah kebayang serunya kan?


Saya harus bersyukur memiliki teman seperti Brank ini. Karena seringkali dia memberi kesempatan kepada saya untuk merasakan sensasi petualangan alam liar yang memacu adrenalin. Seperti kemarin Minggu, mendadak dia mengajak saya untuk mengarungi derasnya arus sungai Cianten, Leuwiliang, Bogor. Kebetulan, karena hari Minggu pagi itu saya sedang tidak ada acara, tidak ada salahnya mengikuti ajakan sang bos Braga Rafting and Adventure ini. Maka di Minggu pagi yang cerah itu, saya sudah tiba di Kampung Wisata Rumah Joglo, sebagai titik persiapan. Lokasi ini adalah sebuah resort yang rindang dan sejuk di wilayah Cinangneng. Seperti resort-resort lainnya di wilayah Bogor, untuk ke lokasi tersebut kita harus melewati jalan sedikit sempit dan berliku, tapi sebenarnya mudah dicapai. Arah masuknya, setelah melewati kampus IPB di daerah Darmaga, kurang lebih 1 km ke arah Leuwiliang, setelah pertigaan Cinangneng di sebelah kiri, ada jalan masuk ke arah resort. Asal rajin bertanya, kita tidak bakal nyasa. Dari jalan besar, jaraknya tidak sampai 1 km.

Minggu, 21 Juli 2013

My First Night Solo Riding


Riding malam, membutuhkan konsentrasi lebih...

Kemacetan kota Bandung yang jijay bajay-lah yang akhirnyamembuat saya memutuskan untuk pulang dari kota Kelahiran saya Kebumen sore hari. Dengan perhitungan sampai di kota Bandung malam hari (jam 12-an malam) akhirnya saya pun memulai perjalanan pulang kembali ke Bogor siang itu. O ya perjalanan ke Kebumen sehari sebelumnya praktis tidak ada yang menarik untuk diceritakan karena terlalu biasa, hanya solo riding siang hari yang diselingi berhenti beberapa kali di Nagrek, Banjar dan Gombong. Lain dengan riding kali ini, karena merupakan perjalanan solo riding malam hari saya yang pertama. Ada sedikit rasa khawatir mengingat perjalanan malam sangat berbeda situasinya dengan perjalanans siang. Lebih adem, lebih lancar, tapi juga lebih beresiko. Resiko ngantuk, resiko pandangan gelap dan tentu saja (amit-amit) resiko kriminal. Untuk yang terakhir, saya agak lega mengingat jalur selatan ini adalah jalur rame yang selalu dilintasi berbagai kendaraan selama 24 jam. Hanya semalam sehari (bukan sehari semalam) di Kebumen, jam 2 siang, saya pun mulai membetot gas menyusuri jalanan kebumen, Gombong, Karanganyar, Sumpyuh, Buntu, Cilacap sebagai etape pertama (sok-sokan pake etape lah biar keren!).