Jumat, 22 Oktober 2010

Kami Kaze!

 Gengis Khan, ngeliat patungnya aja dah keder!


Pengantar.
Sebagai pencinta sejarah, saya menemukan sebuah artikel di sebuah majalah perpustakaan sekolah.  Majalah lama memang, tapi isinya bagus dan bisa menjadi bacaan yang up to date. Ditulis oleh seorang penulis bernama Paulus Bambang W.S. dan tertuang dalam majalah SWA edisi 09/XXIV/30 April-14 Mei 2008 hal. 142. Artikel tersebut sebenarnya bukan murni ulasan sejarah, karena di setengah bagian akhir tulisan, semangat “kami kaze” bangsa Jepang itu dianalogikan dalam perspektif ekonomi dan politik. Saya hanya menyadur bagian awalnya mengenai asal muasal istilah kami kaze sebagai bahan bacaan untuk murid-murid saya yang senang sejarah.
--------*****---------

Pada waktu kejayaannya, bangsa Mongol merupakan bangsa yang disegani setiap negara. Genghis Khan dan Kubilai Khan adalah duo kaisar yang akrab di telinga kita. Dari sekolah dasar sampai lanjutan atas, kedigdayaan mereka selalu menjadi bagian dari sejarah Asia, khususnya Indonesia.

Bangsa Cina berusaha membendung musuh dari utara yang kuat ini dengan tembok raksasa yang kata orang bisa terlihat dari bulan. Tembok yang dibangun dengan inti batu karang, yang akhirnya menjadi tembok yang kuat karena timbunan pasir dari gurun di sekitarnya.

Selasa, 19 Oktober 2010

Futsal Exibition : Battle On Saturday!

The captain, C.J.

Setelah berkali-kali para siswa membuat kami, para guru olahraga pusing karena keinginan mereka untuk beradu tanding futsal dengan sekolah lain tidak kunjung kesampaian, akhirnya hari itu keinginan mereka terkabul juga. Tepatnya, kemarin tanggal 9 Oktober 2010 bertempat di lapangan olahraga sekolah, terjadi “pertempuran” dahsyat antara 7 sekolah swasta se Ciracas dalam sebuah pertandingan persahabatan. Dan kami, para guru olahraga pun lega, karena akhirnya anak-anak punya kesempatan untuk beraktivitas secara positif.

Kegiatan yang akhirnya disebut sebagai pertandingan eksibisi futsal antar sekolah SD swasta se-kecamatan Ciracas itu memang diprakarsai oleh K2S2 (Kelompok Kerja Sekolah Swasta) Ciracas dimana Lakeside Montessori School bergabung di dalamnya dan kebetulan pula kita ketempatan sebagai tuan rumah.

Jumat, 15 Oktober 2010

Apa Statusmu?

Up date, up date, up date.......

Seorang teman “protes” ke saya karena saya tidak pernah meng-up date status saya di facebook. Tentu saja pengajuan protesnya dilakukan secara sopan dan santun serta dalam situasi penuh canda di sela-sela kegiatan fitness di sebuah fitness center di daerah puncak. Tidak seperti pengajuan protes yang dilakukan oleh mahasiswa ataupun segolongan orang yang seringkali bentrok dengan aparat pengamanan karena pengajuan protesnya tidak ditanggapi secara maksimal oleh pihak yang berwenang. Bagaimana kita mau bentrok wong kita berdua sudah CS banget akibat sering turing bareng kemana-mana, dan lagi setelah fitness dia bakalan membayari minum saya berupa mizone dan teh manis. Sehubungan dengan itu, sayapun harus memberikan jawaban yang memuaskan kepada si pemrotes yang baik hati tersebut.

Kamis, 07 Oktober 2010

Sebuah Persahabatan, Sebuah Perpisahan.......

Seorang murid saya, Angeeta, menurunkan sebuah tulisan tentang sahabat dan persahabatan.....



Halo, namaku Ageeta dan aku duduk di bangku kelas 8 SMP Lakeside Montessori School. Aku ingin bercerita tentang kejadian yang terjadi di sekolah pada tanggal 4 Oktober 2010. Mengapa tanggal itu terasa penting buatku, karena aku bertemu kembali dengan sahabat lamaku yang sudah pindah sekolah yaitu Thania. Dia pindah sekolah setelah lulus SD di Lakeside Montessori School ini.

Rabu, 06 Oktober 2010

SRC-GRC 2010 : Cikidang-Tikungan Tiada Akhir!

Minggir.... juragan pasir mau lewat!!


Saat mengetahui, bahwa turing ke Pelabuhan Ratu kali ini akan melewati Cikidang, memang sudah terbayang rasanya menikung dan meliuk-liuk ke kanan-kiri mengikuti arah belokannya yang tak kunjung usai itu. Terakhir kali saya menikmati jalur ini kira-kira setahun yang lalu waktu bersama Bogorianz mengikuti turing ke Ujung Genteng. Hanya waktu itu, pas melewati jalur ini malam hari, jadi tidak terlihat suasana kanan kiri jalan, hanya kegelapan. Berbeda dengan turing kali ini yang bakal dilaksanakan siang hari.

Bermula dari info di milis mengenai jadwal turing Bogorianz ke Pelabuhan Ratu tanggal 3 Oktober 2010. Semua member baru termasuk saya diwajibkan ikut. Turing kali ini selain disebut dengan turing halal-bihalal, juga mempunyai aspek lain yaitu sebagai ajang SRC-GRC (Safety Riding Course – Group Riding Course) makanya disebut juga dengan turing SRC-GRC 2010. Sasarannya tentu saja ya seperti yang saya sebut tadi itu, yaitu member-member baru yang akan mendapat NRA yang jumlahnya cuma 6 biji ini! Makanya dalam turing kali ini semua member baru akan menjadi petugas turing dan membuat kloter tersendiri, terpisah dengan para Bogorianz lainnya.

Senin, 04 Oktober 2010

Lady Biker Di Sekolah!

Nggak kalah dengan rider cowok...
(http://blogombal.org)


Sekitar lima atau sepuluh tahun yang lalu, populasi wanita yang menggunakan sepeda motor tidaklah sebanyak sekarang. Di waktu itu, kebanyakan wanita hanya memposisikan sebagai boncenger. Tapi tidak untuk sekarang. Populasi wanita yang menggunakan sepeda motor sudah jamak ditemui di jalan-jalan raya, baik di ibukota maupun di daerah. Jangankan sekedar jadi lady biker, yang jadi pembalap profesional pun sudah banyak. Wanita pengguna sepeda motor ini memang kebanyakan berusia muda. Malah bisa dikata, bahwa gadis remaja yang tidak bisa menaiki sepeda motor akan dicap ketingalan jaman oleh kawan-kawannya. Fenomena ini terjadi karena selain kemajuan jaman, tuntutan profesi, juga proses kepemilikan sepeda motor yang semakin hari semakin mudah, cukup dengan DP 500 ribu rupiah (malah ada yang lebih murah!) motor sudah bisa dibawa pulang. Tentu saja diikuti kewajiban membayar cicilan per bulannya he.. he…

Jumat, 01 Oktober 2010

Friday Is Batik Day!

 Ms. Diah, red batik


Mulai hari ini, ada peraturan baru : semua guru, staff dan pegawai harus memakai baju batik setiap hari jum’at. Jadi pagi ini, terlihat ada pemandangan baru di sekolah, seperti ada hajatan gitu. Tidak ada lagi seragam kaos polo plus logo sekolah. Semuanya terlihat mengenakan baju batik kebanggaannya. Berhubung belum ada baju batik sekolah yang seragam, maka beraneka corak batik pun dipertontonkan oleh para guru. Modelnya pun bermacam-macam, dari lengan pendek, lengan panjang hingga semi jas. Saya sendiri memilih mengenakan batik pemberian orang tua murid waktu lebaran tahun kemarin, lengan pendek berwarna biru.

Terus sebelum mengajar jadi ingat berbagai kontroversi seputar batik beberapa waktu yang lalu, waktu ada negara lain yang ngaku-ngaku sebagai pemilik batik. Setelah itu, saya tidak lagi mendengar penyelesaian kasus itu, seperti biasa lenyap adem ayem lagi. Batik memang harus dibanggakan, sebagai budaya asli milik bangsa. Jangan cuma bisa marah-marah kalau batik diaku milik negara lain, tapi juga harus diaplikasikan dengan mengenakannya. Makanya saya dukung banget kebijakan memakai baju batik setiap hari jum’at ini.