Senin, 14 Juni 2010

Rifky, The Real Karate Kid!

Membaca judul postingan ini, barangkali kita akan teringat sebuah film di tahun 80-an yang sempat ngetop berjudul sama, Karate Kid. Saya masih ingat, film itu dibintangi Ralph Macchio sebagai sang jagoan dan Pat Morita sebagai sang guru karate. Saya tidak tahu kelanjutan dan karir dari kedua bintang itu yang sepertinya tenggelam oleh persaingan dan gemerlap holiwood. Tapi tentu saja, saya tidak akan membahas nasib kedua bintang film itu. Kali ini tulisan saya mengenai murid saya yang seperti dikisahkan dalam film Karate Kid, dia juga jago karate. Dan sama seperti halnya Ralph Macchio dalam film itu, orang mungkin tidak menyangka bahwa murid saya itu jago karate. Sosoknya yang imut (dia baru kelas 4) dan jarang bersuara keras. Beragam prestasi dalam cabang olahraga karate sudah diraihnya diantaranya : juara 1 kumite usia dini kejurnas mendagri dan mendiknas 2009, juara 1 kumite 8-9 year,juara 2 kata kejuaraan internasional asian koi di Kuala Lumpur 2009, juara 1 kumite usia dini kejuaraan Jakarta Open (piala gubernur) 2010, juara 1 kumite dan juara 2 kata under 10 year kejuaraan internasiona 1st silent knight championship di Kuala Lumpur dan juara 1 kumite klas prapemula kejuaraan nasional Krakatau Steel di Cilegon 2010.



Nah, minggu kemarin saya sempat melihat kehebatan murid saya itu, Rifky Manuel Satyana, di gelanggang. Tentu saja dalam rangka bertanding membawa nama sekolahnya, Lakeside Montessori School. Pertandingan itu merupakan seleksi tingkat DKI Jakarta dalam rangka program O2SN (Olimpiade Olahraga dan Sains Nasional). Pertandingannya diadakan di GOR Ragunan. Berhubung baru kali ini Rifky bertanding mambawa nama sekolah, saya sebagai kepala sekolah dan guru olahraga bertekad untuk mendampinginya di sela-sela kesibukan saya di sekolah. Dan pagi itu 11 Juni 2010 jam, sekitar jam 08.30 saya sudah sampai di GOR Ragunan dan menuju ke gedung senam tempat diadakannya seleksi cabang olahraga karate. Melangkah memasuki bangunan GOR, sejenak saya terkenang masa muda saya, saat getol-getolnya mengikuti berbagai kejuaraan juga, hanya saja waktu itu saya memilih cabang bela diri pencak silat.


Pak Benny dan pak Asep, manager tim dan ayah Rifky.


Di sudut lapangan di dalam GOR saya bertemu dengan keluarga besar Rifky. Ada pak Asep dan istrinya, kedua orang tua Rifky, ada juga kakak perempuannya. Selama bercakap-cakap dengan mereka sewaktu menunggu waktu pertandingan, terlihatlah bahwa sepertinya mereka adalah keluarga karate, semuanya fasih bercerita mengenai olahraga keras ini. Saya yakin kedua orangtua Rifky aktif menekuni olahraga ini semasa mudanya atau mungkin hingga kini. Hal yang sama juga berlaku pada kedua kakak Rifky. Benar-benar keluarga karate, apes aja jika ada yang berniat macem-macem pada keluarga ini, dijamin babak belur deh, he…he…


Team karate O2SN SD Jakarta Timur.


Oya, kejuaraan kali ini merupakan seleksi wilayah DKI Jakarta, artinya pemenangnya bakalan mewakili DKI Jakarta dalam kejuaraan karate O2SN SD tingkat nasional. Rifky sendiri mewakili tim dari Jakarta Timur. Setelah panitia mengumumkan jadwal pertandingan terlihat semua peserta kejuaraan yang kesemuanya masih belia ini bersiap-siap termasuk juga Rifky. Dari mulai stretching, pemanasan, memasang protector, terlihat kematangan dan ketenangannya. Maklum momen bertanding seperti ini bukan hal baru buat dia. Setelah beberapa nomor kata, maka nomer kumite pun dimulai. Semua pendukung tim terlihat sibuk mempersiapkan atlit-nya. Saya yang tidak begitu paham akan penilaian olahraga inipun menjadi ikut-ikutan tegang. Dan saat Rifky bertanding saya lihat seringkali juri pertandingan meluruskan tangan mengibarkan bendera biru, warna sudut Rifky. Terlihat kalau musuhnya (kalau tidak salah dari tim Jakarta Selatan) terlihat kewalahan menghadapi pukulan dan tendangan Rifky, dan sepertinya Rifky mendominasi jalannya pertarungan. Dan benar partai ini dimenangkan oleh Rifky. Aman untuk partai pertama ini, tinggal 1 kali lagi berjuang.


The fight must go on!

Di partai berikutnya, Rifky bertemu dengan atlit dari Jakarta Barat. Pertarungan berjalan lebih seru dari partai sebelumnya. Rifky harus berjuang dengan keras guna menghadapi gempuran lawannya yang memiliki postur lebih tinggi dan lebih besar ini. Kedua atlit terlihat berusaha keras untuk mengalahkan lawannya. Pukulan dan tendangan saling dilontarkan dengan keras, terkadang disertai dengan teriakan penambah semangat, pokoknya full duel lah! Secara fisik mungkin lawannya lebih unggul, tetapi secara teknik berkat pengalaman dan kematangan selama ini, akhirnya di partai ini pun Rifky sukses meraih kemenangan. Terlihat kekecewaan di wajah lawannya. Tapi hanya sesaat, untuk selanjutnya semangat karateka yang rupanya ditanamkan pelatihnya untuk pantang menyerah dan terus berlatih menghapus kekecewaan itu.

 
Ganas di lapangan, tapi manja di pangkuan mamah.......
 
 Kegembiraan pun mewarnai tim Jakarta Timur, karena beberapa atlit dari nomer kata pun sukses meraih kemenangan. Semua anggota tim dari atlit, pelatih, manager dan suporter pun saling berpelukan dan bersalaman mengucapkan selamat. Tidak lupa saya pun mengucapkan selamat dan berfoto bersama sejenak dengan jagoan saya itu. Dan setelah berpamitan dengan keluarganya Rifky saya pun melangkah keluar meninggalkan GOR dengan rasa puas. Go, karate kid, go!


Me, and the champion.

4 komentar:

  1. hebat Rifky (dari Alifyo Armando S.)

    BalasHapus
  2. Payah payah payah!(nada upini ipin) gitu doang yg lebih seru ngapa??!! (tatiana ananda mannering)

    BalasHapus
  3. wah!wah!wah! telat ngasih komentar

    BalasHapus
  4. kren kiii besok latihan gk di dki?
    dari auq

    BalasHapus