Senin, 29 Maret 2010

Melihat Planet Di Siang Hari.

Saya masih ingat, saat pertama kali mendatangi tempat ini sekitar 20 tahun yang lalu. Waktu itu saya belum tinggal di Bogor, tetapi masih di Kebumen, Jawa Tengah. Usia saya waktu itu masih belasan tahun, maklum masih SMP. Acaranya berupa study tour mengunjungi beberapa tempat wisata di Jakarta, diantaranya Monumen Nasional, Lubang Buaya, juga tempat ini. Tempat dimana kita bisa melihat bintang di siang hari, juga benda-benda langit lainnya seperti bulan, meteor dan galaksi. Anda kenal dengan tempat yang saya maksud? Ya, planetarium.


Planetarium, melihat bintang di siang hari.
Kalau dulu saya datang ke sini sebagai murid yang dikawal guru, sekarang kebalikannya. Saya datang kesini sebagai guru untuk mengawal murid. Ah, dunia memang berputar. Ya hari itu, 24 maret 2010, saya mengawal murid-murid SD dan SMP saya mengunjungi beberapa tempat wisata di Jakarta. Tujuan pertama, ya planetarium itu tadi. Rencananya setelah dari planetarium kita akan menuju Taman Mini Indonesia Indah, tepatnya ke taman burung dan aquarium air tawar. Rombongan kita terdiri dari 101 murid dan 20 guru. Bersama kami, terlihat ada 2 rombongan sekolah lain. Salah satunya dari sebuah SMP di Pekalongan, seperti saya 20 tahun yang lalu itu.

Setelah mengurus pembelian tiketnya, kami semua pun memasuki ruang pertunjukan. Waktu itu kita mendapat jadwal pertunjukan pertama jam 09.30 pagi. Saat pertunjukan dimulai, penonton yang kebanyakan para siswa itu bertepuk tangan, begitu langit-langit ruang pertunjukan berubah menjadi langit malam yang bertaburkan ribuan bintang, persis langit sesungguhnya. Saya ikut terhanyut dalam suasana, tanpa disadari mata sedikit membasah menyadari keagungan Tuhan dalam kesempurnaan penciptaan alam semesta ini. Satu per satu slide pertunjukan pun ditampilkan dari mulai rasi bintang, planet-planet, matahari, meteor hingga galaksi. Narasi dari operator pun turut memperjelas pertunjukan. Anehnya, pertunjukannya sepertinya belum berubah dari sejak jaman saya SMP dulu yaitu sekitar 20 tahun yang lalu. Tapi yo wis lah, ngga apa-apa, yang penting murid-murid saya menikmati pertunjukan sebagai bekal pengetahuan mereka tentang antariksa. Setelah sekitar 1 jam, pertunjukan pun usai dan rombongan sekolah pun segera menuju tempat parkir dimana 2 buah bus White Horse ukuran besar sudah menunggu.

Antri melihat bintang......

Taman burung dan aquarium air tawar.
Perjalanan kami pun berlanjut ke Taman Mini Indonesia Indah. Perjalanan ke sana memakan waktu sekitar 1 jam. Sebenarnya saya sudah beberapa kali ke tempat ini. Bukan karena saya penggemar burung, tetapi karena acara yang sama juga, yaitu mengawal murid-murid saya. Di sini terlihat begitu antusiasnya murid-murid saya melihat berbagai jenis burung yang ada. Sepertinya mereka tidak mengenal lelah mengitari 2 buah kubah raksasa tempat ribuan jenis burung bersemayam. Tinggal saya dan teman-teman guru yang ngos-ngosan menemani mereka. Mereka juga begitu bersemangat saat memberi makan ikan di kolam ikan yang ada. Tidak perduli dengan keringat yang berleleran dikarenakan udara siang yang cukup menyengat. Bahagia rasanya melihat keceriaan mereka.

Di taman burung. Sayang nggak bawa pancing.....!



 Di anjungan Bali, makan siang dan bergaya.......

Setelah sekitar 2 jam-an, kami pun berpindah menuju anjungan Bali. Di sana kami beristirahat sejenak sambil makan siang. Menu nasi putih, mie goreng dan ayam kentucky di sikat dengan lahap. Setelah makan siang kami pun menuju tujuan wisata kami yang terakhir di hari itu yaitu aquarium air tawar. Sesuai namanya, bermacam jenis ikan air tawar dari berbagai daerah di Indonesia ada. Juga beberapa jenis ikan dari manca negara. Ribuan jenis ikan di dalam puluhan aquarium dengan berbagai bentuk dan ukuran pun membuat murid-murid saya heboh. Beragam catatan mereka buat di buku yang mereka bawa. Suasana teduh dan nyaman membuat mereka betah berlama-lama di sana. Tidak lupa, mereka juga sibuk berbelanja cendera mata berupa aquarium mini dengan ikan-ikan kecil di dalamnya. Setelah sekitar 1,5 jam berkeliling keceriaan mereka harus terputus karena jam sudah menunjukan pukul 2.30 dimana sesuai jadwal kami harus kembali ke sekolah. Tapi tak mengapa lah, toh mereka bisa kembali lagi ke sini bersama orang tua mereka. Tinggal saya dan teman-teman guru yang sempoyongan merasakan betis yang berdenyut-denyut tanda minta diurut, but we are happy because our students are happy....!
Foto dibuang sayang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar