Jumat, 10 Februari 2012

Keindahan Dalam Rangkaian Benang

Nuansa senjakala dari rangkaian benang
 


Entah karena saya punya banyak kenalan pelukis di pasar seni Ancol, atau karena saya sedikit berbakat sebagai penikmat seni, setiap ada image bernuansa seni, mata saya langsung terarah ke sana. Demikian juga minggu kemarin, saat diajak seorang teman mengunjungi sebuah rumah di bilangan Pondok Indah. Rumah besar bercat warna krem sejuk itu penuh dengan hiasan dinding yang semula saya sangka adalah lukisan. Saat mencermati lebih dekat lagi, barulah saya sadar bahwa karya seni itu adalah cross stitch atau kristik. Sang nyonya rumah, Sundari Sugeng yang memang menggemari cross stitch sejak usia remaja itu memang seorang seniman cross stitch dan tidak tanggung-tanggung dalam mempelajarinya. Kecintaannya pada seni merangkai benang di atas pola itu membuatnya berburu ilmu cross stitch hingga ke luar negeri, dari Eropa, Jepang, Singapura hingga Australia. Pantaslah di beberapa hasil karyanya terpampang keindahan alam negara-negara nun jauh di sana itu, baik landscape alamnya maupun orang-orangnya. Sekilas saya teringat almarhum ibu saya yang juga menggemari seni merangkai benang seperti ini. Hanya seingat saya, jenisnya berupa sulaman dimana medianya berupa kain yang dijahit benang warna-warni sesuai pola atau bentuk yang tergambar.


 Seindah lukisan

Lebih jauh, sang nyonya yang terlihat tetap enerjik di usianya itu menjelaskan bahwa membuat cross stitch tidaklah sesulit yang dibayangkan. Apalagi di jaman modern seperti sekarang ini. Kita bisa membeli seperangkat alat cross stitch, lengkap dengan pola dan benang-benangnya. Bahkan software komputer untuk membuat pola cross stitchpun sudah ada. Yang dibutuhkan agar cross stitch menjadi karya seni yang indah adalah kesabaran dan ketelitian. Tentu saja saya sangat mengamininya karena jelas kegiatan ini bukan buat saya yang nggak sabaran. Lebih jauh sambil melihat karyanya yang jumlahnya puluhan itu (dan semuanya sudah terbingkai rapi), sang nyonya rumah memperlihatkan beberapa contoh pola di atas kertas maupun bahan cross stich berupa kain yang memiliki lubang-lubang kecil, juga tumpukan benang-benang sebagai bahan untuk mengisi kain tadi. Benang-benang, dengan menggunakan jarum akan dimasukan dengan arah menyilang di bahan kain tadi selubang demi selubang (makanya disebut cross stitch). Warna benang yang dipasangkan harus sesuai atau mengikuti pola yang ada di atas kertas. Setiap warna dilambangkan dengan angka yang berbeda. Saya langsung menghela nafas membayangkan betapa jemunya untuk membuat sebuah cross stitch berukuran besar seperti yang terpasang di dinding di hadapan saya. Sang nyonya rumah hanya tersenyum melihat tingkah saya.

Selanjutnya sambil sesekali menyeruput kopi sajian sang nyonya rumah, saya pun terus menyapukan pandangan menikmati seni cross stitch berupa pemandangan alam Eropa, wanita-wanita Jepang, bunga-bunga mawar sampai peri-peri cantik, semuanya karya indah nyonya Sundari Sugeng. Tidak puas di ruang tamu, saya pun melangkahkan kaki memasuki ruang tengah yang dindingnya juga penuh dengan cross stitch. Sang nyonya menjelaskan bahwa semuanya adalah karya-karyanya yang dibuat saat mengisi hari sewaktu ditinggal bertugas sang suami tercinta, maklum suami sang nyonya rumah adalah seorang tentara.


Dari binatang hingga wanita ayu, semuanya "hidup"


Sayangnya hari sudah beranjak petang dan saya harus meninggalkan rumah yang indah itu, saat memasuki pintu mobil, sang nyonya rumah yang baik hati itu membekali saya dengan seperangkat cross stitch lengkap dengan pola, kain dan benang-benangnya. “Buat istri di rumah ya..” kata sang nyonya rumah, Sundari Sugeng, sambil tersenyum. Tentu saja sangat berterima kasih sambil bertanya dalam hati, apakah istri saya cukup sabar untuk menghasilkan karya indah menjadi Indonesian cross stitch seperti karya nyonya Sundari Sugeng ini…..





Note :
Beberapa hari kemudian saya mengetahui lewat internet bahwa nyonya Sundari Sugeng ternyata tidak keberatan jika ada yang berminat pada karya-karya cross stitchnya, puluhan karyanya bisa dilihat disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar