Minggu, 08 September 2013

Rafting Sungai Cianten Bogor

Dah kebayang serunya kan?


Saya harus bersyukur memiliki teman seperti Brank ini. Karena seringkali dia memberi kesempatan kepada saya untuk merasakan sensasi petualangan alam liar yang memacu adrenalin. Seperti kemarin Minggu, mendadak dia mengajak saya untuk mengarungi derasnya arus sungai Cianten, Leuwiliang, Bogor. Kebetulan, karena hari Minggu pagi itu saya sedang tidak ada acara, tidak ada salahnya mengikuti ajakan sang bos Braga Rafting and Adventure ini. Maka di Minggu pagi yang cerah itu, saya sudah tiba di Kampung Wisata Rumah Joglo, sebagai titik persiapan. Lokasi ini adalah sebuah resort yang rindang dan sejuk di wilayah Cinangneng. Seperti resort-resort lainnya di wilayah Bogor, untuk ke lokasi tersebut kita harus melewati jalan sedikit sempit dan berliku, tapi sebenarnya mudah dicapai. Arah masuknya, setelah melewati kampus IPB di daerah Darmaga, kurang lebih 1 km ke arah Leuwiliang, setelah pertigaan Cinangneng di sebelah kiri, ada jalan masuk ke arah resort. Asal rajin bertanya, kita tidak bakal nyasa. Dari jalan besar, jaraknya tidak sampai 1 km.

Brank dari Braga Rafting and Adventure, Iwan dan crew di Resort Rumah Joglo


Kampung Wisata Rumah Joglo adalah sebuah resort dengan kultur bangunan bernuansa Jawa. Di dalamya, diantara bangunan-bangunan resort bertaburan ornamen-ornamen Jawa seperti ukir-ukiran, gebyok dan gamelan. Suasananya sangat rindang karena terlindungi oleh banyaknya pohon-pohonan. Tempat ini sangat tepat untuk melepaskan diri dari kesibukan kota. Sangat cocok juga untuk acara-acara keluarga, kantor dan corporate. Di sana saya bertemu dengan Brank dan seorang kawan lain, Iwan. Dia adalah seorang instruktur arung jeram terkenal di Bogor. Setelah ngobrol sebentar sambil minum kopi di bawah rindangnya pohon, kami pun segera bersiap. Bersama kami ikut pula serombongan pegawai BKMG yang sedang mengikuti pelatihan, jumlahnya lumayan banyak, sekitar 20-an orang. Standard operasional persiapan arung jeram pun diberikan oleh Iwan, dari mulai persiapan keamanan seperti menggunakan helm dan baju pelampung sampai intruksi manuver saat berarung jeram nanti.


Yang penting lawan rasa takut....

Setelah semuanya selesai, kamipun diangkut menggunakan 5 buah kendaraan angkot menuju titik luncur arung jeram. Jalanan ke arah titik luncur lumayan jauh, berbatu dan berliku, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Setelah mobil berhenti, perjuangan menuju tepian sungai belum berakhir karena harus ditambah dengan berjalan kaki. Jalan yang dilalui lumayan sulit karena berupa jalan setapak, menurun dan lumayan curam. Dan akhirnya sampailah kami dilokasi titik awal peluncuran. Di sana sudah menunggu 6 buah perahu karet lengkap dengan para instruktur. Setelah penempatan para penumpang di dalam perahu karet, pembagian dayung dan sedikit pengulangan intruksi, arung jeram pun siap dimulai. Saya berada satu perahu dengan beberapa anggota team rescue. Setiap perahu berisi 7 penumpang berupa 6 peserta dan 1 instruktur yang mengendalikan laju perahu. Dan petualangan menyusuri aliran sungai Ciantenpun dimulai. Wajah para peserta yang awalnya takut dan was-was berubah menjadi hiruk pikuk dan teriakan kegembiraan. Maklum, kebanyakan mereka baru sekali ini melakukan arung jeram. Tapi akhirnya, hanya membutuhkan waktu beberapa menit, mereka pun terbiasa dalam mengendalikan jalannya perahu. Walaupun perahu terkadang berputar tak terkendali akibat derasnya arus sungai tapi akhirnya selalu berhasil distabilkan. Kini, pesertapun tinggal menikmati nikmatnya berarung jeram. Tidak perlu lagi berfikir bagaimana mennggerakan ayung, semuanya sangat mudah dilakukan bahkan oleh pemula sekalipun.

Yes, we are one team....!


Arus sungai Cianten memang unik. Terkadang arusnya flat dan nyaman untuk diarungi, di beberapa bagian lainnya arus sangatlah deras membuat perahu melonjak dan berputar liar diantara bebatuan besar. Perahu menabrak batu, oleng dan melintir pun menjadi petualangan seru setiap detiknya. Untunglah tidak ada perahu yang terbalik. Cuaca cerah dengan sinar matahari yang menyengat tidak dirasakan oleh semua peserta. Kali Cianten memang menyimpan sejuta pesona. Kalinya lebar penuh dengan hamparan batu-batu besar, dengan pinggiran yang landai berkerikil luas seperti pantai, membuat nyaman di mata. Sungainya terbilang sangat lebar, barangkali dari pinggir ke pinggir mampu mencapai jarak 50 meteran. Tebing sungai di sebelah kiri yang tidak terlalu curam penuh berisi pepohonan yang rimbun. Sedang sisi sebelah kanan adalah pinggiran berpasir. Beberapa peralatan berat terlihat sibuk mengeruk kekayaan alam tersebut hingga ke tebing berbatu. Ya, pasir sungai Cianten memang terkenal berkualitas bagus membuat pertambangan pasir di tempat tersebut tidak pernah terhenti. Di sebuah aliran lurus, sungai ini bertemu dengan aliran sungai Cisadane yang berair sedikit keruh, membuat sungai menjadi bertambah lebar. Dengan bersemangat semua peserta mendayung dan mengontrol perahunya sambil menikmati keindahan alam di sekitar sungai.




Kemenangan untuk mereka yang berani....!

Akhirnya, di sebuah tepian sungai yang landai, setelah sekitar 2 jam kami berarung jeram, terlihat Iwan dan beberapa crew melambaikan tangan, seluruh rombongan pun berhenti. Inilah titik akhir petualangan arung jeram hari ini. Waktu ternyata berlalu tidak terasa, saking asyiknya ternyata kami sudah 9 km menyusuri sungai Cianten yang mempesona ini. Semua perahupun menepi. Setelah pengecekan akhir, mencopot baju pelampung dan helm, kami semuapun segera berjalan menanjak menuju parkiran mobil angkot yang akan membawa kami kembali ke Rumah Joglo. Sepanjang perjalanan di dalam angkot, tidak henti-hentinya semua berceloteh betapa asyiknya berarung jeram. Dan bagi yang masih ketakutan untuk melakukan tantangan ini, ingatlah pesan Brank, petualang sahabat saya itu bahwa arung jeram itu seperti malam pertama, awalnya deg-degan, selanjutnya ketagihan…..

Yang penasaran dengan serunya arung jeram, bisa klik disini.

1 komentar:

  1. Hallo mas herry, masih nyimpen kontak provider rafing atau instruktur arung jeram cianten ga?

    BalasHapus