Minggu, 08 April 2012

Ka Bandung, euy!

 Untuuung..... lu udah punah rex......


Setelah sekian lama tidak jalan-jalan ke Bandung, mendadak saya diminta untuk pergi ke sana guna keperluan survey wisata. Biasa, mensurvey beberapa tempat yang bisa menjadi tujuan fieldtrip murid-murid saya. Wah, pucuk dicinta ulampun tiba. Ada 3 tempat yang bakal disurvey yaitu Kampung Gajah, Sapulidi dan musium Geologi. Buat yang suka jalan-jalan ke tempat wisata barangkali sudah tidak asing dengan ketiga nama tersebut, tidak seperti saya yang hanya tahu lewat cerita teman-teman saja. Bertiga dengan Ms. Ann dan Mr. Mike serta satu lagi mas Wawan, driver kami, tepat pada 08.00 pagi kami pun meninggalkan Cibubur, langsung lempeng memasuki tol Cipularang. Perjalanan sangat lancar, maklum bukan hari libur atau week end. Jam 10-an kami sudah berada di Bandung dan langsung mengudak lokasi Kampung Gajah. Dari terusan Pasteur belok kiri menyusuri jalan Sukajadi, jalan Setiabudi bablas memasuki arah Lembang. Di jalan Sersan Bajuri kami belok kiri dan mata pun langsung rajin melongok kanan kiri. Beberapa kali kami bertanya kepada orang-orang di pinggir jalan dimana Kampung Gajah berada.


Tidak beberapa lama setelah menyusuri jalan Sersan Bajuri kamipun menemukan lokasi yang dicari, berada di sebelah kiri jalan dengan pintu masuk dan parkir yang cukup luas. Tidak seperti cerita orang-orang yang mengatakan suasana Kampung Gajah lumayan panas, saat kami kesana, udara terasa sangat sejuk. Dengan ditemani oleh bu Erma, kamipun menglilingi tempat wisata ini. Sesaat, tempat ini mengingatkan saya ke Taman Wisata Matahari di daerah Puncak. Memang mirip-mirip sih, baik lokasinya yang berada di ketinggian maupun konsepnya yag penuh dengan wahana permainan hingga kolam renang. Hanya tempat ini tidak seramai Taman Wisata Matahari dan terkesan lebih eksklusif.

Kampung Gajah, masih pagi belum banyak pengunjung...

Semua yang ada di Kampung Gajah kami tanyakan kepada bu Erma yang dengan ramah menjelaskan semua fasilitas yang ada. Wahana permainan yang ada lumayan banyak, dari ATV, kuda tunggang, playground, sepeda tanden, segway hingga boot teater 4D lengkap dengan aneka jajanan. Kolam renang dan water boom-nya sangat nyaman dan luas. Ada juga kolam ombak yang sayangnya tidak beroperasi saat itu, mungkin karena jumlah pengunjung belum banyak. Terakhir kami melihat kebun strawberry. Bagi pengunjung dipersilahkan memetik sendiri, tapi tentu saja harus membayar jika hendak membawa pulang buah berasa asem-asem manis ini. Kesimpulannya Kampung Gajah cukup lengkap sebagai tempat wisata, belanja dan kukiner.

Selepas dari kampung Gajah, kami menuju restoran Sapulidi, yang lokasinya tidak begitu jauh dari kampung Gajah, masih sama-sama berada di jalan Sersan Bajuri. Di sana kami bertemu pak Irwan, sang manajer yang menemani kami berkeliling di restoran yang bernuansa pedesaan ini. Selain restoran, ternyata di areanya yang cukup luas ini tersedia juga resort dengan pemandangan exotic, semisal sawah dan danau. Jadi di sini kita bisa menginap sambil menikmati alam pedesaan khas Sunda. Danau buatannya terhitung sangat luas, bahkan kita bisa bersampan di atasnya sambil melihat gerombolan ikan yang berenang. Sajian minuman bandrek panas disusul makan siang dengan menu sop buntut dan ikan bakar menghilangkan penat kami. Di sini kita bisa memilih, mau makan di dalam restoran ataupun di atas saung di tengah hamparan sawah.

 Resto Sapulidi, mbetahin....

Waktu yang singkat membuat kami harus bergegas meninggalkan resto yang indah ini. Satu tempat lagi yang harus kami kunjungi adalah musium Geologi yang berada di sekitar gedung sate. Arus lalu lintas yang padat di sekitar jembatan Pasopati membuat perjalanan ke sana cukup tersendat, maklum tujuan kami berikutnya ini berada di jantung kota Bandung yang semakin padat. Belum lagi ditambah kondisi ruas jalan yang terhitung kecil-kecil. Untunglah kami sampai juga di sana setelah beberapa kali bertanya ditambah satu kali nyasar he.. he... ternyata apa yang tampak di peta tidak semudah kondisi di lapangan.


Melihat peradaban masa lampau di Musium Geologi....


Kini giliran Ms. Ann dan Mr. Mike yang begitu menikmati setiap benda yang dipamerkan di musium ini. Maklum mereka berdua adalah guru sains dan biologi, jadi ya klop lah. Dari mulai batu-batuan, fosil hingga puluhan diagram kehidupan manusia sejak sejak jaman prasejarah mereka nikmati. Suasana di sini cukup ramai karena selain kami, terlihat beberapa kelompok sekolah juga tengah berkunjung. Tepat jam 3 sore, acara jalan-jalan di Bandung inipun usai. Dan selanjutnya tanpa banyak basa-basi setelah lepas dari kemacetan Bandung kami pun kembali ke Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar