Jumat, 10 Desember 2010

LMS Juara Lagi!

 Sarah, dengan piagam dan sertifikat juara........



Setelah, Rifky Manuel Satyana yang beberapa bulan lalu menjuarai kejuaraan Karate O2SN tingkat DKI dan tingkat Nasional, sekarang ada satu lagi, siswa Lakeside Montessori School, yaitu Sarah Rayhana Hamdani yang menunjukkan prestasinya mengharumkan nama sekolah. Kalau Rifky berprestasi di bidang olahraga, maka Sarah, panggilan gadis manis ini menunjukkan prestasinya di bidang seni, khusus-nya seni lukis. Dalam kejuaraan yang bertajuk “Lomba Seni Dan Open House Se-Jabodetabek” ini, Sarah berhasil menggondol juara Harapan 3, alias peringkat ke 6. Prestasi yang sangat bagus, walaupun bukan juara 1, mengingat lomba ini diikuti oleh lebih dari seratus siswa se-Jabodetabek. Penyelenggara lomba adalah SDI Al Azhar 20 Cibubur, masih terhitung sekolah tetangga.

Sebelumnya tanpa persiapan yang cukup, dan hanya melihat kemampuan mereka dalam pelajaran melukis, dengan ditujuk oleh guru mereka, miss Ari dan miss Sherly, merekapun mewakili sekolah. Mereka adalah Sarah, Thatiana, Baby, Fayola dan Felicia. Di antara teman-teman di kelasnya, kemampuan melukis mereka memang lebih menonjol. Sebelum perlombaan, saya hanya sempat 2 kali mengajari mereka. Itu juga bukan teknik-teknik melukis. Hanya sedikit tips seperti melukis harus penuh satu halaman, tidak boleh ada space kosong, gunakan alat lukis yang sejenis, gradasi harus halus, tidak usah bingung harus menggambar apa yang penting warnai aja, dan tips-tips praktis lainnya.

Rabu, 08 Desember 2010

Nine One-One? No, They Are Medic One!

Om Kris menunjukkan ambulance dari Medic One, standar internasional lho.......
 
Setelah kurang lebih 3 minggu, sekolah mengumpulkan sumbangan dari para orang tua wali murid-murid untuk para korban letusan gunung Merapi, akhirnya tibalah waktu untuk menyalurkannya. Di awal agak bingung bagaimana cara menyalurkannya, apakah langsung ke stasiun Gambir karena berdasarkan berita dan info, stasiun kereta api ini menyiapkan gerbang khusus guna menyalurkan bantuan ke sana, dan gratis alias tanpa dipungut biaya. Salut buat Gambir dan PJKA! Sempat terbayang juga untuk menyalurkan bantuan langsung ke Jogja, itung-itung lumayan, jalan-jalan. Tapi sepertinya saat ini bukanlah momen yang pas untuk jalan-jalan, mengingat situasi kota Jogja yang belum kondusif, tertutup debu dan berbagai material vulkanik. Belum biaya untuk mobil pribadi dan sewa truknya, ah malah repot! Belum rasa takut kalau di jalan ketemu om wedhus gembel, hiii…….