Agak lama saya tidak menulis mengenai sekolah, dikarenakan tidak ada momen berkesan yang pantas diulas di blog sederhana ini. Eh, kebetulan minggu kemarin (Jum’at, 5 Februari 2010) ada momen yang cukup heboh, berkesan dan membuat semua orang di sekolah ngos-ngosan. Momen itu adalah pindah kelas. Pindah kelas? Yup, dan ini pindah kelas dalam arti sebenarnya. Diawali dengan intruksi agar memindahkan siswa high school (SMP) kita ke lantai dua yang sebelumnya sudah terisi dengan siswa lower elementary (kelas 3). Akhirnya terjadilah pindah kelas massal. Kelas lower elementary pindah ke kelas kinder, kelas kinder pindah ke kelas upper elementary dan kelas upper elementary plus high school pindah ke kelas lower elementary. Nah, Bingung kan? Tidak perlu bingung, nikmati saja cerita tentang kehebohan pas pindahan massal ini. Tentu saja pindah kelas massal ini terjadi dengan pertimbangan keamanan, kemudahan dan keselamatan siswa.
Maka, mulai jam 2-an, terjadilah “bedol desa” itu. Untung kita punya pasukan “berani cape”, berani kringetan dan pantang minta bayaran, yaitu anak-anak. Dan para guru menjadi komandan peleton yang dengan sigap, tegas dan gagah berani memberikan intruksi mengenai barang-barang yang harus dipindah yang jumlahnya se-alaiyum gambreng itu. Tentu saja para komandan peleton itu tidak hanya sekedar menyuruh, tetapi juga memberi contoh cara mengangkat dan memindahkan barang dengan baik dan benar. Alhasil, hebohlah semuanya menjelang sore itu. Dari murid, guru, kepala sekolah, hingga petugas kebersihan sekolah, semua bahu-membahu, tolong-menolong sampai pijet memijet mensukseskan program ini.
Untungnya langit sedikit tertutup mendung, sehingga cuaca menjadi tidak terlalu panas. Dan anak-anak yang menjadi garda terdepan dalam operasi dahsyat dan hingar-bingar ini benar-benar membuat saya terkagum-kagum. Sepertinya mereka tidak mengenal lelah. Padahal mereka sudah beraktivitas sedari pagi-jam 7, di sekolah. Upacara, belajar, olahraga, dan seabreg kegiatan sekolah. Buku, peralatan tulis, bangku, whiteboard, dan semua perlengkapan kelas, mereka angkut dengan semangat empat lima enam tujuh delapan sembilan! Ruarrr biasa! Tentu saja para komandan peleton sebagai guru yang baik, menjelaskan bahwa apa yang mereka kerjakan itu merupakan pengamalan dari nilai-nilai kerjasama, gorong royong, kerja keras, pengorbanan dan pantang menyerah sebagai ajaran mulia warisan nenek moyang bangsa Indonesia!
Demikian juga dengan guru. Sejenak mereka meninggalkan tugas keluarga menghabiskan waktu sore itu. Dan saya? Saya yang berbadan macho dan gagah perkasa ini, tentu saja kebagian membawa benda yang berat-berat, diantaranya ya rak-rak kelas sepanjang 2 meteran. Saya pun harus mengorbankan kemeja kinyis-kinyis saya (karena paginya harus menemui tamu dari depdiknas) kusut karena keringat. Lumayan lah, itung-itung menggantikan acara fitness saya yang karena kesibukan sekolah sudah tidak ke-uber selama seminggu ini………
So, what next? Just enjoy the photos below ……
Thanks to :
- Our very strenght unlimited students.
- All directors and directress.
- All obe.
We are so sweat...
We are so busy.....
We are so strong.....
And we're tired......
Buat we are happy...... always happy......!
Pak herry,, nama sekolahnya di daerah mana ya pak..? kebetulan saya ada saudara di cibubur,, kali aja bisa main ke sekolah.. hehehe :)
BalasHapusLakeside Montessori School Om, lokasinya di villa cibubur indah, masih sekitaran taman bunga cibubur, sebrang perumahan kodam.
BalasHapus