Senin, 01 Februari 2010

Bogorianz Goes To Parkit

Prolog.
Ketika di milis saya baca bakalan ada kopdar nasional HTML di parkit alias parkir timur tanggal 30 Januari 2010 ini, saya merasa sangat antusias untuk menghadiri acara itu. Ada dua alasan mengapa saya begitu antusias ke sana. Yang pertama tentu saja semangat brotherhood untuk bisa bertemu dengan para brother HTML. Yang kedua adalah sekedar bernostalgia terhadap masa lalu saya. Ya, saya yang lulusan fakultas olahraga UNJ (Universitas Negeri Jakarta, dulu bernama IKIP), pada jaman masih kuliah dan menjadi atlet dahulu, sekitar tahun 1990-an acara ke parkir timur dan senayan merupakan santapan sehari-hari, tentu saja untuk mengikuti kuliah olahraga atau pelatnas yang memang lebih banyak di lapangan. Dari kuliah atletik, renang, pencak silat, hingga jogging di minggu pagi. Selepas masa kuliah dan pindah ke Bogor, acara ke senayan memang tinggal kenangan. Ada rasa rindu ingin melihat seperti apa senayan dan parkir timur sekarang.




Menuju Tikum.
Selepas selesai ngantor jam 4-an sore, dari arah Cibubur, saya meluncur menuju tikum di bilangan kantor pemda Bogor-Cibinong. Niat untuk solo turing ke parkir timur saya batalkan karena setelah ditimbang-timbang ternyata nggak asyik kalau berangkat sendiri. Lebih heboh kalau jalan bareng dengan para brother bogorianz. Setelah kontek-kontekan dengan bro hassy alias bro Black segera saya memacu agak cepat tigy merah kebanggaan saya, takut ditinggal. Di kisaran Cibinong ini saya sempat berpapasan jalan dengan bro Dona dan bro Sony yang melaju kencang di atas motor tiger kuning dan tiger hitamnya. saya pikir mereka akan ke parkit juga. Di pasar Cibinong, hujan deras mengguyur jalanan. Sayapun meminggirkan tigy dan segera mengenakan jas hujan serta meneruskan menggeber tigy kembali. Daaaan, tidak sampai lima menit kemudian, hujanpun berhenti! Wah, tanggung, saya pun tetap meneruskan perjalanan dengan mengenakan jas hujan.
Sesampainya di lokasi tikum, di sekitar kantor pemda, ternyata tidak ada bau-bau bogorianz, wah jangan-jangan ketinggalan nih, pikir saya. Biasanya sih bau-bau para bogorianz sudah tercium dari jarak 1 kilometer! Saya pun memacu tigy pelan-pelan menuju lokasi lain, yaitu di sekitar kantor PDAM, seperti informasi bro Uchu lewat SMS center. Setelah clingak-clinguk kesana kemari, tetep aja para bogorianz tidak terlihat batang hidungnya. Segera saya kontek bro hassy, siapa tahu semisal mereka sudah berangkat, saya masih bisa menyusul. Rupa-rupanya mereka belum berangkat, tapi berkumpul di kediaman bro Angga sang korwil HTML bogor yang rumahnya tidak jauh dari situ. Merekapun berjanji mengirimkan seorang brother untuk memandu saya menuju kediaman bro Angga. Setelah menunggu 5 menit-an, seorang brother dengan tiger hijau-nya meluncur menuju ke tempat saya menunggu. Rupa-rupanya dia bro Adin. Segera kami meluncur berdua menuju kediaman bro Angga. Sesampainya di rumah bro Angga, di sana sudah ada bro Angga sebagai tuan rumah, bro Enjup, bro Hassy, bro Su’ud, dan kalau saya tidak lupa, sepertinya ada bro Eno sang maungster. Cuma yang satu ini nantinya tidak ikut ke parkit. Mereka semua tertawa melihat saya yang basah kuyup mengenakan jas hujan, tapi nggak hujan (jas hujan ini tetep saya pakai selama perjalanan ke parkit, tapi akhirnya saya buka di sekitar depok karena nggak tahan hawa panas). Setelah bersay hello dan kemudian berdo’a, kita pun segera meluncur memacu tigy masing-masing menuju parkit. Terhitung ada 5 “ekor” tigy beserta penunggangnya, bro hassy berboncengan dengan bro su’ud.

Riding To Parkit.
Rute menuju parkit yang kami tempuh adalah dari rumah bro Angga-Depok-Mampang, nongol-nongol di patung selamat datang, lurus ke Senayan. Di sekitar depok kita sempat beristirahat sejenak setelah melewati jalan di kisaran depok yang padat di sore hari itu. Disitu pula saya membuka jas hujan yang saya kenakan dari sejak berangkat tadi, huh, nggak tahan panasnya! Saat beristirahat itu, meluncur ke arah kami sebuah motor tigy beserta dua orang ridernya. Mereka adalah bro Ega dan seorang sister sebagai boncenger (saya malu mau bertanya, tapi kayaknya sister ini adalah “calon” nya bro Ega).
 
Menunggu pasangan mesra di pinggiran jalan raya Depok.......

Setelah sekitar 20 menitan beristirahat, kami segera meneruskan perjalanan kembali menuju parkit. Hari yang menjelang malam bertambah gelap dengan semakin tebalnya mendung di langit tidak diperdulikan oleh tekad yang bulat para bogorianz ini. Sesekali bunyi guntur, menemani deru mesin-mesin honda tiger kami. Dan tantangan berikutnya pun datang. Di kisaran Mampang, hujan turun dengan lebatnya. Semua rider pun menepi, untuk memakai jas hujan. Sebagian meledek saya, pak guru pake dibuka sih jas hujannya, jadinya hujan turun dah! Lah hubungannya apa coba? he..he.. aya-aya wae!
Nah yang ini, menunggu hujan reda (nggak reda-reda sih), tapi ada dua pasangan mesra kayaknya tuh di atas!

Akhirnya dikarenakan hujan tidak juga berhenti, kami pun memutuskan untuk menerjang hujan meneruskan perjalanan menuju parkit yang tinggal 30 menit lagi. Perjalanan kali ini harus ekstra hati-hati, karena selain mencoba menerobos kepadatan lalu lintas mampang yang ancur-ancuran, juga harus menerjang jalanan yang di banyak lokasi tergenang air bak sungai kecil. Juga hujan yang terus mengguyur semakin lebat membuat pandangan kami terbatas. Mesin tiger pun terus menderu memecah kepadatan disertai rasa dingin yang menusuk. Beruntung bro Enjup yang di depan yang biasanya ganas dalam bermanuver ini, mengerti kondisi saya yang sudah berumur ini, jadinya perjalanan pun diteruskan dalam tempo lambat dan hati-hati. Setelah terjebak kemacetan yang cukup lama menjelang patung selamat datang, perjalanan sedikit lancar. Sekitar jam 19.30 akhirnya sampai juga rombongan bogorianz di Senayan. Sempat agak bingung mencari mencari lokasi kopdar, karena hujan masih mengguyur. Untunglah beberapa brother HTML kopyah lain yang sudah duluan sampai, banyak memberi petunjuk arah. Dan akhirnya, lokasi kopdar nasional yang menjadi tujuan utama pun ketemu.

The Brotherhood.
Rupa-rupanya lokasi kopdar adalah di halaman samping gedung istora. Terlihat sudah ada puluhan motor tiger milik HTML wilayah lain yang terpakir rapi, juga para brother dan sisternya. Banyak yang sedang duduk santai di lobby gedung. Setelah memarkir motor, kami pun segera saling bersalaman dan bertegur sapa dengan yang lain. Buat para bogorianz senior semisal bro Angga dan bro Hassy sepertinya sudah banyak kenalan dengan member HTML wilayah lain. Saya pribadi karena belum lama bergabung, lebih banyak ngobrol dengan sesama bogorianz sambil sesekali mengambil gambar situasi kopdar. Panitia juga dengan sigap menyuguhkan snack dan minuman mengobati rasa lapar kami selama perjalanan. Dan yang belum kenyang juga bisa nambah sajian somay ataupun kopi panas (yang ini harus bayar sama abang penjualnya he.. he..). Tidak lama kemudian muncul dua bogorianz yang tadi berpapasan dengan saya di Cibinong yaitu bro Dona dan bro Sony. Rupanya, pada saat berpapasan dengan saya tadi, mereka berdua hendak memandu dua orang brother dari HTML Jogja yang akan menghadiri kopdar juga.
Situasi kopdar, apapun wilayahnya, somay tetep sasaranya!

Semakin malam, lokasi kopdar semakin ramai dan meriah, karena semakin banyak para brother HTML dari berbagai wilayah yang terus berdatangan. Kebanyakan memang hanya dari wilayah Jabodetabek plus Jogja yang barusan dijemput bro Dona dan bro Sony. Terlihat juga bro Dinar, HTML 001 yang malam itu terlihat santai dengan baju tanpa identitas HTML apapun, tapi siapapun pasti mengenal dia. Tapi saya tidak melihat bro Stephen Langitan, bro dari HTML Jaksel yang biasanya rajin jeprat-jepret meliput acara seperti ini untuk dipajang di blognya. Untung semakin malam, cuaca sedikit ramah. Beberapa sambutan pun diberikan. Diantaranya dari panitia dan tentu saja dari bro Dinar. Dalam sambutannya bro Dinar sedikit mem-flash back mengenai riwayat kopdar di parkit ini. Juga mengingatkan semua member HTML agar lebih menggiatkan interaksinya melalui milis dan website honda tiger. Karena milis dan website adalah nyawa dari HTML itu sendiri. Kami semua dalam formasi berdiri melingkar ditemani rintik gerimis kecil menyimak dengan baik apa yang dikatakan oleh sang HTML 001.
HTML and Parkit At Night.....

Speaking From HTML  001

Tidak ada acara khusus setelah sambutan, semua brother sepertinya sibuk bertegur sapa dan berbincang melepas rindu dengan yang lainnya. Beberapa brother terlihat menggelar lapak untuk memasarkan beberapa merchandise seperti stiker dan lain-lain. Ketika ada sebuah motor "besar" mendekat, saya meledek kepada para bogorianz untuk segera melihatnya dan mengatakannya sebagai honda tiger terbaru dengan box terbesar di dunia, penasaran? nih fotonya!

The tiger is not true, but the biggest motor box in the world is true, wakakakakak...!

Go home
Tidak lama kemudian, para bogorianz pun memutuskan untuk kembali ke Bogor. Sekitar jam 21.00, kami pun meluncur meninggalkan parkit. Ikut memandu rombongan, bro Wahyu dari HTML Depok yang rupanya akan pulang bersama kami. Perjalanan menyusuri jalanan ibukota pun kembali kami lakukan. Situasi jalanan masih padat, hujanpun masih turun rintik-rintik. Bro Wahyu pun dengan lihai memandu kami memecah kepadatan lalu lintas, walaupun brother yang satu ini tigy-nya full box. Sayang, karena hujan dan padatnya lalu lintas saya tidak bisa menikmati kegenitan lampu-lampu ibukota malam ini. Saya full konsentrasi mengendarai si tigy agar tidak tersesat di belantara jalanan ini. Salah belokan sedikit dijamin gak bakalan sampai bogor dah! Bisa-bisa sampainya di priuk tuh he..he.. Beberapa kali formasi sempat terpecah atau bahkan tertinggal tergulung ombak lalu lintas yang super padat dan super macet ini, tapi syukurlah, berkat pengalaman turing yang sudah bangkotan, akhirnya kami semuanya kembali tertib dalam formasi.

Rute kepulangan kali ini rupanya berbeda dengan keberangkatan. Kali ini kami menempuh jalur parkit-UKI-Pasar Rebo-Jalan Raya Bogor (kalau tidak salah, habis agak lieur waktu itu). Perjalanan berjalan lancar dan alhamdullilah tidak ada halangan yang berarti. Di perempatan pemda, bro Wahyu dan bro Angga pun belok kanan, sedang saya dan yang lainnya terus meluncur menuju bogor. Setelah itu semua akhirnya bersolo turing. Saya lebih memilih untuk menurunkan gas dan memelankan tigy, setelah ngos-ngosan mengikuti formasi turing anak-anak muda ini. Saya sempat bertemu kembali dengan bro Adin di kisaran lampu merah jalan baru Bogor. Rupanya dia belok kanan. Akhirnya saya pun meluncur sendiri menuju rumah di Cisarua. Di rumah, setelah memasukkan motor, saya melirik jam dinding, jam 11.45. Jadi hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam 45 menit dari Parkir Timur menuju Cisarua, sangat cepat Saya hampir tidak percaya, karena saya pikir akan tiba di rumah sekitar jam 2-an. Heeeuuhhh… berpetualang bersama bogorianz memang kadang membuat saya geleng-geleng kepala……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar