Riding malam, membutuhkan konsentrasi lebih...
Kemacetan kota Bandung yang jijay
bajay-lah yang akhirnyamembuat saya memutuskan untuk pulang dari kota Kelahiran
saya Kebumen sore hari. Dengan perhitungan sampai di kota Bandung malam hari
(jam 12-an malam) akhirnya saya pun memulai perjalanan pulang kembali ke Bogor
siang itu. O ya perjalanan ke Kebumen sehari sebelumnya praktis tidak ada yang
menarik untuk diceritakan karena terlalu biasa, hanya solo riding siang hari
yang diselingi berhenti beberapa kali di Nagrek, Banjar dan Gombong. Lain
dengan riding kali ini, karena merupakan perjalanan solo riding malam hari saya
yang pertama. Ada sedikit rasa khawatir mengingat perjalanan malam sangat
berbeda situasinya dengan perjalanans siang. Lebih adem, lebih lancar, tapi
juga lebih beresiko. Resiko ngantuk, resiko pandangan gelap dan tentu saja
(amit-amit) resiko kriminal. Untuk yang terakhir, saya agak lega mengingat
jalur selatan ini adalah jalur rame yang selalu dilintasi berbagai kendaraan
selama 24 jam. Hanya semalam sehari (bukan sehari semalam) di Kebumen, jam 2 siang,
saya pun mulai membetot gas menyusuri jalanan kebumen, Gombong, Karanganyar,
Sumpyuh, Buntu, Cilacap sebagai etape pertama (sok-sokan pake etape lah biar
keren!).